Rabu, 03 Februari 2016

MAKAM MBAH TOLCHAH BIN MACHIN BIN HASYIM

Di Dusun Krandon Desa Krandon penuh dengan tokoh masyarakat di zaman dahulu, seperti Mbah Machin, Mbah H. Boerhan, Mbah Jayin, Mbah H. Ahmad Fauzan, Mbah Tolhah, Bapak Moh. As'ad, dl. Sampai-sampai yang namanya Mbah H. Boerhan pernah tertulis namanya dalam kitabnya HABIB MUHAMMAD AL-KAFF (Abahnya Habib Ja'far), Mbah Boerhan kesuwur hordok (ampuh). Tetapi dalam kisah ini yang kami munculkan adalah MBAH TOLCHAH, Beliau merupakan tokoh di Krandon sekitar tahun 1950-an s.d. 1996. Keseharian beliau adalah mulang ngaji, ngimami masjid, tetapi tidak lupa dengan bekerja (buat sabuk, dompet kulit, dll). Beliau hidup pada zamannya Mbah Arwani, Mbah Hambali Sumardi, Mbah Ma'mun Ahmad, dll.

Beliau dalam mulang ngaji tanpa pamrih n tidak mengharapkan imbalan dari murid2nya. Mbah Kah (nama akrabnya) sering mendidik dan mengontrol setiap kegiatan anak-anaknya dari pagi sampai malam. Jikalau ada yang salah langsung di terus. Hal-hal yang sering di pejang kepada anak cucunya dan kegiatan beliau yang berkenang adalah:

1. Makanlah dengan tanganmu sendiri tanpa bantuan penghubung (yakni muluk) dan harus sopan (berbaju rapi, sarung dan memakai peci), jikalu anak-anaknya tidak mematuhi itu langsung ditegur;

2. Mandi taubat setiap di atas jam 3 fajar dengan memakai air yang masih asli dari sumur (langsung nimbo..bahasa jawanya);

3. Setiap mempunyai anak cucu, sehabis bayi lahir dan di mandiin terus di bawa ke masjid untuk di ajak muter masjid (besar kemungkinan itbak nabi karena beliau ketika lahir di ubengke ka'bah oleh kakeknya Abdul Mutholib). Hal yang dimaksud adalah agar anak cucunya menjadi orang yang ahli masjid/ ahli ibadah;

4. Ketika membuat sumur, sebelum digali..tanah yang mau dibangun itu sore hari dikasih daun pisang (godhong gedhang) secara merata, kemudian pagi harinya..tempat yang paling banyak "EMBUN"nya, disitulah "TEMPAT YANG BANYAK SUMBERNYA";

5. Mengajak anak cucunya ketika beliau mulang ngaji habis shubuh, Hal yang di maksud agar menjadi orang yang SHOLIH serta fasih & mahir membaca al Quran. Cucu beliau yang tertua dan serumah tempat tinggalnya adalah M Rikza Chamami, Mas Rikza sering kali di pangku beliau setiap habis shubuh untuk mengajar al Quran santri-santrinya. Bahkan Mbah Kah pernah mendoakan kepada mas Ik " Wes nang, mugo-mugo besuk nek gedhe dadi wong pinter lan sukses". Alhamdulillah, cespleng doa Mbah Kah ini untuk anak cucunya.

Mbah Kah tidak pernah mengeluh tentang kaeadaan rizqi yang ada di keluarga maupun mengeluh tentang sakit. Pada hari JUMU'AH bulan Robi'ul Awwal tahun 1417 H (Agustus 1996 M) beliau dipanggil mengahadap Sang Maha Kuasa. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah, segala khilaf di ampuni-Nya serta di masukkan surganya Allah. Amin
Beliau dimakamkan di sedio luhur krapyak (sebelah utara pas pintu masuk makam yang sebelah timur)
 

 

 






^*=> Monggo engkang badhe ziarah beliau, dengan niat "TAQORRUB ILALLAH". Moga saja kegiatan ZIAMA" ini bisa menjadi kegiatan rutin bersama keluarga dan teman ( Mifrohul Hana Chamami ). Mohon selalu bimbingan, arahan, nasehat dan motivasinya dari sang guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar